Belva Syah Devara, CEO Ruangguru yang Ditunjuk Jadi Stafsus Presiden


 Presiden Joko Widodo memperkenalkan 7 orang yang menjadi staf khususnya. Pengumuman itu dilakukan di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (12/11/2019).
Presiden Joko Widodo memperkenalkan 7 orang yang menjadi staf khususnya. Pengumuman itu dilakukan di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (12/11/2019).(KOMPAS.com/Ihsanuddin)

JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo menunjuk Adamas Belva Syah Devara sebagai satu dari 12 staf khusus presiden.

Belva merupakan Chief Executive Officer sekaligus Co-Founder perusahaan rintisan dan aplikasi Ruangguru.

Melansir laman jejaring professional, LinkedIn, Belva menjadi salah satu dari 30 pengusaha muda berusia di bawah 30 tahun paling berpengaruh di Asia versi majalah Forbes.

Kepiawaiannya dalam membangun bisnis dilatarbelakangi perjalanan akademisnya yang moncer.

Pada 2007, ia mendapatkan beasiswa penuh dari Pemerintah Singapura untuk mengenyam pendidikan di Nanyang Technological University.

Di NTU, ia berkesempatan untuk mendapatkan gelar ganda, yaitu di bidang bisnis dan ilmu komputer.

Berbagai prestasi pun diraihnya. Ia masuk ke dalam Double Dean’s List sebagai salah satu dari 5 persen mahasiswa berprestasi tinggi, selama tiga tahun.

Tak hanya itu, ia juga pernah menyabet tiga medali emas, yaitu Lee Kuan Yew Gold Medal, penghargaan paling bergengsi pada level universitas yang diperoleh karena selalu menduduki peringkat pertama di bidang akademik selama mengenyam pendidikan.

Kemudian, Infocomm Development Authority of Singapore Gold Medal, yakni penghargaan bagi mahasiswa yang memperoleh indeks prestasi kumulatif tertinggi di bidang ilmu computer dan Accenture Gold Medal, yakni penghargaan tertinggi bagi peraih IPK tertinggi di bidang bisnis.

Pada 2013, ia melanjutkan pendidikan masternya dengan mengambil gelar double degree di Stanford University dan Harvard University.

Di Stanford, ia mengambil gelar master administrasi bisnis, sedangkan di Harvard mengambil gelar master administrasi publik.

Karena kepandaiannya, ia juga tercatat sebagai mahasiswa tamu di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Harvard Law School, Harvard Graduate School of Education, dan Harvard Medical School.

Pengalaman di ring satu kekuasaan negeri ini pun sebenarnya juga bukanlah hal yang baru untuknya.

Pada 2011, ia pernah magang di Istana Kepresidenan, tepatnya pada Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), unit kerja yang dibubarkan Presiden Joko Widodo dan bermetamorfosis menjadi Kantor Staf Kepresidenan (KSP).

Saat itu, ia menyusun draf konsep aplikasi Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR).

sumber : nasional.kompas.com

Comments

Popular posts from this blog

Kumpulan Soal Bahasa Lampung Dan Quran Hadits MI/SD

Kumpulan Soal Bahasa Lampung SD/MI Kelas

(Full Movie Streaming) TOY STORY 4, Petualangan Baru Woody Dan Bertemu Kembali Dengan Bo Peep