Sosok Syed Saddiq, Menpora Malaysia Sorotan Netizen

Sosok Menpora Malaysia Syed Saddiq yang kembali menjadi sorotan netizen
terkait insiden penusukan suporter Indonesia di Malaysia. (Dok.
Instagram/syedsaddiq)
Sosok Menteri Pemuda dan Olahraga
(Menpora) Malaysia, Syed Saddiq, kembali menjadi sorotan netizen. Kali ini akun
Twitternya diserbu warganet Indonesia yang mengamuk dan meramaikan tanda
#GanyangMalaysia di media sosial.
Ada pula tanda #shameonyousaddiq
yang khusus 'mengganyang' akun sang menteri tersebut.
Sosoknya kali ini dianggap
kontroversial karena unggahan pernyataan sikap terkait insiden pengeroyokan dan
penusukan terhadap suporter Indonesia di Malaysia.
Insiden tersebut terjadi pada
Senin (18/11) sehari sebelum laga Malaysia vs Indonesia di Stadion Bukit Jalil,
Selasa (19/11).
Syed Saddiq kemudian megunggah
pernyataan menyikapi insiden penusukan suporter Indonesia di Malaysia.

Syed Saddiq (tengah) saat menyaksikan laga Malaysia vs Indonesia di
Stadion GBK/
(ADEK BERRY / AFP)
"Saya sudah sampaikan kepada
pihak polisi untuk menyiasati."
"Keadilan adalah untuk
semua, tidak pandang dari Malaysia atau Indonesia. Kalau ada pihak yang dipukul,
tolong suruh dia buat laporan ke pihak polisi," ucap Syed Saddiq.
Netizen langsung menyerbu
unggahan Syed Saddiq tersebut karena tak ada satu pun permintaan maaf dari Syed
Saddiq dalam pernyataannya.
Warganet menyoroti pernyataan
Syed Saddiq sebelumnya menyikapi beberapa fan Malaysia yang kena pukul oknum
suporter Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada laga Indonesia
vs Malaysia, 5 September. Saat itu menteri termuda Malaysia itu sangat vokal
menuntut investigasi dan permintaan maaf dari Indonesia.
Syed Saddiq sendiri ikut
menyaksikan laga tersebut dari tribune khusus di GBK.
"Tadi saya bersama pendukung
Harimau Malaya menyaksikan pertandingan kualifikasi Piala Dunia di Stadion
Gelora Bung Karno. Besi, botol, suar dilempar ke arah kami beberapa kali. Ada
juga pendukung Indonesia yang coba masuk ke tribune Malaysia dan pertandingan
terpaksa dihentikan seketika," tulis Saddiq melalui Instagram.
"Saya mendapat kabar dari
FAM bahwa mereka akan membuat laporan resmi kepada FIFA. Saya juga akan membuat
laporan resmi ke pemerintah Indonesia dan rekan sejawat. Tindakan kekerasan
tidak dibenarkan dalam bentuk apapun. Keselamatan pemain dan pendukung Malaysia
adalah prioritas saya. Kejadian ini amat menyedihkan buat industri sepak bola
yang seharusnya menjadi medium pemersatu. Saya berjanji akan menuntut keadilan
bagi rakyat Malaysia," kata Syed Saddiq melalui akun Instagramnya.
Pernyataan Syed Saddiq langsung
direspons Imam Nahrawi, Menpora Indonesia saat itu.
"Kehadiran saya untuk
menyampaikan langsung permohonan maaf atas nama rakyat Indonesia dan juga
pemerintah kepada Menteri Saddiq atas ulah oknum suporter yang semalam kita
lihat bersama," kata Imam ketika itu.
"Persahabatan
Indonesia-Malaysia tidak boleh renggang karena sepak bola dan tentu kami akan
terus menjaga agar kondisi ini tetap baik. Oknum suporter yang telah melakukan
pengrusakan tentu harus ditindak oleh aparat kepolisian," ujar Imam.
Selain dikenal sebagai termuda
dan digandrungi kaum perempuan, Syed Saddiq, cukup punya keterkaitan dengan
Indonesia. Sang menteri disebut sebagai salah satu pengagum Presiden Repblik
Indonesia, Joko 'Jokowi' Widodo.
Salah satu yang membuat Syed
Saddiq terkesan saat aksi bermotor Jokowi di pembukaan Asian Games 2018.
"Ketika Bapak Jokowi masuk,
ya Tuhan! Apa itu? Maksud saya, itu benar-benar bagus! Membuat orang-orang di
stadion 'menggila', demikian juga saya," kata Saddiq kepada CNNIndonesia.com
di Plenary Hall Balai Sidang Jakarta Convention Center pada 19 Agustus 2018.
Saddiq yang akan merayakan ulang
tahun ke-27 pada 5 Desember mendatang merupakan anak bungsu dari keluarga yang
sederhana di Malaysia.
Sang ayah merupakan warga
Singapura, seorang pekerja konstruksi yang rutin pergi-pulang dari Johor ke
negara asalnya untuk bekerja.
Sementara itu, ibunya adalah
seorang guru bahasa Inggris di sekolah menengah yang juga berperan mengurus
keluarga dan mengajar kursus di malam hari untuk mencari penghasilan tambahan.
sumber : cnnindonesia.com
Comments
Post a Comment