Posts

Showing posts with the label 01

Petakan Poeple Power di Negara Mayoritas Muslim

Awalnya mereka (Opsisi) berunjuk rasa "DAMAI" meneriakan keadilan untuk "RAKYAT", ketidak puasan atas pemerintah, lalu memprovokasi, rakyat, dari yang bodoh, pintar, terpelajar, sarjana, intelektual, cendekiawan, dosen, dokter, guru-guru, mantan tentara dan polisi, fitnah propaganda kebencian terhadap pemerintah mereka lancarkan melalui media massa maupun Sosmed, mirip lah seperti yang kita alami saat ini di negri tercinta NKRI. Mereka menggunakan AGAMA sebagai kamuflase (Taqyah) untuk menyembunyikan agenda "MAKAR" yang sedang mereka rencanakan untuk merebut kekuasaan dari Pemerintahan yang SAH di pilih secara demokratis. Mereka menyerukan Poeple Power untuk melawan Negara dan terjadi Caos yang berujung jatuhnya korban dari kedua belah pihak pro pemerintah dan oposisi, pada akhirnya tangan luar ikut campur dalam kekacauan itu. Pihak luar yang berkempentingan mengambil keuntungan dari kekacauan itu dengan menjual senjata untuk melakukan pemberontakan,...

Baca Ini..! - Kita akan tau kenapa 02 enggan ke MK - Penjelasan tentang proses di MK dan KPU

1. Kenapa BPN (Prabowo-Sandi) gak percaya MK di th 2019? Padahal komposisi majelis hakim MK tahun 2014 dan 2019 sdh berubah. Ada 5 hakim MK yg th 2014 menolak gugatan Prabowo-Hatta, dan kini kelima posisi hakim tsb sdh berganti orang. Jadi knp gak mau ke MK di th 2019? 2. Fadli Zon bilang bukti berkontainer-kontainer diajukan ke MK th 2014 tapi tdk dibuka MK. Fadli Zon lupa bhw th 2014 itu mrk janji mau bawa bukti yg diangkut 10 truk kontainer dan 15 mobil lapis baja. Faktanya menurut media massa saat itu mrk hanya bawa 3 bundel bukti ke MK. 3. Komposisi hakim MK itu 9 orang. Masing2 DPR, MA dan Pemerintah memilih 3 hakim. Ini utk menjaga netralitas MK. Jadi tdk bisa pemerintah mengintervensi putusan MK karena pasti kalah voting dg 6 hakim lainnya. Inilah hebatnya struktur MK. 4. Dlm mengadili sengketa Pilpres, MK tdk bisa menilai hanya berdasarkan isu atau asumsi, tapi benar2 berdasarkan bukti & fakta hukum di persidangan. Siapa yg mendalilkan terjadinya kecurangan, mrk yg h...

KPU Curang!!

Saya memilih santai membaca time line fb saya, yang penuh dengan yang nge-gas. Bukan saja krn secara riil tinggal nunggu KPU saja, tapi 12 QC lembaga survey kompak memenangkan Jokowi Ma'ruf. Sempat kemarin heboh exit poll, eh lembaganya ga kredible. sempat ngintip kpu oww ternyata 1 persen pun belum. Ya kalau dari BPN di atas 60% ya boleh, malah aneh kalau survey BPN kok yg menang lawannya. Tapi sebaliknya survey internal TKN aka PDIP juga sebaliknya 63% menang Jokowi-Ma'ruf. Soal salah tulis, yang dianggap curang. Nanti dulu. Salah tulis itu fakta, tapi curang itu persepsi. Mau ribut apa mau dibetulin ? ya cukup laporlah ke helpdesknya KPU. Melihat foto-foto kerja keras panitia pemilu bahkan ada yang sampai meninggal. Ada yang bersama aparat mendaki gunung menuruni lembah mungkin juga ga sempet nyruput kopi. Tegakah anda sedemikian gampang teriak curanggg ? KPU bayaran ? Dll .... pls pls empatilah bantu KPU nya, kritislah pada jalur yàng tepat, hargai mereka yang bertaru...

Perbedaan sikap dalam debat ( kajian dari debat capres )

Apa yang dimaksud Jokowi dengan istilah makro? Makro itu adalah kebijakan Ekonomi makro atau makroekonomi yang meliat ekonomi secara keseluruhan. Contoh katakanlah Prabowo mau menurunkan semua harga jadi murah. Dan menaikan upah. Apakah Bisa ? Tentu bisa. Itu dilakukan oleh Venezuela. Tetapi pada waktu bersamaan produktifitas akan jatuh. Mengapa? Karena orang males produksi akibat imbal hasil rendah. Kalau produksi tidak ada, maka negara akan bergantung kepada impor. Lambat laun tidak ada lagi devisa untuk belanja impor dan terjadi kelangkaan barang dimana mana. Itu sudah ada contoh di Venezuela. Gimana kalau pemerintah berikan subsidi agar memperkuat daya beli? Itu juga bahaya kalau diberikan secara umum kecuali secara selektif. Mengapa ? Subsidi secara umum itu akan berdampak tidak efisiennya ekonomi nasional dan mematikan kreatifitas. Ujungnya akan melemahkan produksi. Jadi kalau menyelesaikan masalah ekonomi secara mikro itu sama dengan orang pakai sarung. Tutup kepala, kaki non...

SEANDAINYA IA HAUS KEKUASAAN (Story of Jokowi)

Jumlah pemilih pemilu /pilpres tahun 2019. Adalah 196,5 juta. Ada 5 propinsi dengan jumlah terbanyak: Jabar, Jatim ,Jateng,Sumut dan DKI Jaya. Menguasai 5 propinsi ini sudah separo lebih dari jumlah pemilih . Seandainya ia haus kekuasaan , Ngapain selama periode I Pemerintahan nya membangun Jalan jalan di Papua ?. Membangun waduk dan bendungan di NTT, Membangun pelabuhan di Maluku, membangun jembatan2 diarea pedalaman?? Kalaupun mereka senang dengannya , jumlah total penduduk Papua,Maluku dan NTT masih kalah dengan satu propinsi di Jawa. Kalau memang ia haus kekuasaan ia gelontorkan saja uang APBN untuk menyenangkan penduduk di Pulau Jawa? Tidak sulit membuat senang penduduk di Pulau Jawa. Jika ia haus kekuasaan, ngapain ia memerintahkan Pertamina dan Pabrik semen menerapkan harga yg sama utk seluruh Indonesia, yg mengakibatkan penurunan keuntungan BUMN ? Presiden 2 yg dulu juga cuek saja kalau harga bensin dan semen di Papua bisa 10x harga di Jawa ? Biar saja mereka protes ju...

JOKOWI ORANG BAIK

Jokowi itu adalah seorang Presiden. Suka atau tidak suka orang terhadap Jokowi, tidak akan merubah keadaan ia sebagai Presiden NKRI. Boleh saja kita berbeda pendapat tentang kebijakan yang diambilnya. Tapi, semasa kepemimpinannyabanyak sekali terobosan dan keberhasilan dari Presiden sebelumnya. Pekerjaan yang ia lakukan bukan pekerjaan remeh- temeh Ini pekerjaan raksasa Bung... Hampir pembangunan merata dari Aceh sampai Papua. Pekerjaan yang dulunya dianggap mimpi oleh rakyat dan bangsa ini, seperti MRT di Jakarta, atau LRT di Palembang. Belum lagi jalan Tol, Jalan Trans Provinsi, bendungan, pembangkit tenaga listrik, kilang BBM, Pemerataan pembangunan sampai ke daerah2 terpencil melalui dana desa, pembagian sertifikat gratis kpd yg tdk mampu, KIP utk pendidikan, KIS utk kesehatan, menenggelamkan kapal pencuri ikan, dan macam2 banyak lagi yg lainnya... ada yang sedang dan ada yang sudah selesai ia kerjakan. Banyak janji yang belum atau sedang ia tuntaskan, iya.. Tapi banyak pula yang d...